B.J. Habibie: Tokoh Indonesia, Dikagumi Dunia
Di usia muda, Bacharuddin Jusuf Habibie sudah menggapai prestasi gemilang. Ia memiliki karier cemerlang di Jerman dan kemampuannya diakui dunia. Tak hanya itu, negara lain pun ingin mempekerjakannya. Namun di tengah kesuksasan tersebut, B.J. Habibie justru memilih kembali ke Indonesia. Mengabdikan diri pada bangsa.
Siapa tak kenal Prof. Dr.-Ing. Dr. Sc.h.c. Bacharuddin Jusuf Habibie? Dialah salah satu tokoh kebanggaan Indonesia. B.J Habibie sempat menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) selama puluhan tahun, sebelum menjadi Wakil Presiden dan akhirnya diangkat menjadi Presiden RI yang ketiga pada tahun 1998 (menggantikan Soeharto). Kelahiran Parepare, 25 Juni 1936 ini berkuliah di Jerman, menekuni bidang Teknik, hingga mendapat gelar Doktor.
Nggak sekadar cerdas dan lulus dengan nilai terbaik, namun pria yang juga akrab disapa Rudi ini berhasil menemukan teori tentang pesawat yang sangat berguna bagi dunia hingga sekarang. Teori tersebut dikenal dengan istilah Habibie Factor, Habibie Theorem, dan Habibie Method. Hebat banget, ya? Tak heran, berbagai perusahaan ternama internasional ingin mempekerjakan B.J Habibie. Begitupula dengan pemerintah negara lain.
Namun, suami dari alm. Hasri Ainun Besari ini tetap dan selalu memilih bangsanya. Ia diminta kembali ke Indonesia di tahun 1974 oleh pemerintah dan diberi tanggung jawab mengembangkan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). B.J. Habibie juga dipercaya mengepalai bidang riset dan teknologi (sebagai Menristek). Bertahun-tahun kemudian, Indonesia pun berhasil membuat pesawat.
Tak hanya sampai di situ, ketika menjabat sebagai presiden, pria yang hobi berenang ini juga dianggap berjasa dalam perkembangan demokrasi serta kebebasan pers di Indonesia. Hingga kini pun B.J. Habibie juga masih sangat aktif di bidang sosial dan pendidikan. Diantaranya melalui The Habibie Center, lembaga non-profit kemasyarakatan yang didirikannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar